aLio iNTuiTi: eDiSi MoNoLoG

Tahun – tahun dalam kenangan. 1999 – 2002.
Cobaan yang mematangkan. Lebih meyakinkan. Terlalu memberi erti. Suka duka silih berganti. Namun jerih itu sifatnya kontra dari maknanya. Pelik tapi benar. Canggung namun sempurna. Dan kami akhiri tahun – tahun itu dengan segulung kejayaan.

Laluan Sutera. 2003 – 2006.
Sungguh apa yang dikata. Jauh perjalanan, luas pemandangan. Di perantauan dugaan tetap menjadi asam garam sebuah kehidupan. Tapi aku dan dia tetap seiring dan sejalan. Badai itu memberi halangan bergaya. Untuk kami meluncur di atasnya. Untuk kami bergulung di dalamnya. Walaupun kadangkala kami ditimpanya. Tapi gaya tetap gaya. Bak spiderman yang jatuh dari bangunan, bangun tetap mendabik dada. Bagai superman yang jatuh dari kuda, masih tersenyum megah. Heh! Riak sifat yang dibenci. Ops!

2008. Satu kontradiksi?
Nampak canggung. Tapi tetap kool. Memang kebiasaan manusia berjalan ke depan. Salahkah kadang – kadang berundur selangkah ke belakang? Nampak kontra. Tapi ada tujuannya. Dikatakan benak. Namun tersembunyi azimatnya. Ular yang menyusur akar, takkan hilang bisanya. Nampakkan? Dan semua kata – kata itu, membawa aku kembali mengikuti jejak dia yang telah duluan.

KaLaM DaLaM HaTi

Masih dalam mood meneka dalam kesamaran? Tak faham? Selalunya kalau drama, episod terakhir adalah sangat dinanti – nantikan. Alah, kalo citer seberang ngan telenovela negara penjajah sampai beratus2 episod leh tunggu sampai abiskan [hik hik hik]. Drama aku neh ciput jer. Tak suka? Waduh, harus bagaimanakah? :p